Pendidikan sejarah memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan identitas dan karakter bangsa. Dengan menggali potensi pendidikan sejarah sebagai aset bangsa, kita dapat memahami dan menghargai perjalanan panjang yang telah dilalui oleh nenek moyang kita untuk mencapai kehidupan yang kita nikmati saat ini.
Menurut Prof. Dr. Emil Salim, pendidikan sejarah dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh para pendahulu kita. Dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Sejarah: Menggali Potensi Sebagai Aset Bangsa”, Prof. Emil Salim menekankan pentingnya mempelajari sejarah sebagai landasan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Dalam konteks pendidikan, Dr. Anies Baswedan juga menyoroti pentingnya menggali potensi pendidikan sejarah. Menurutnya, sejarah adalah cermin bagi bangsa untuk melihat kebelakang dan memetik pelajaran berharga dari pengalaman masa lalu. Dengan memahami sejarah, kita dapat memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
Namun, sayangnya pendidikan sejarah masih seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang kuno dan tidak relevan. Padahal, seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Saparinah Sadli, sejarah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Dengan mengenal sejarah, kita dapat memahami mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi, sehingga kita dapat belajar dari kesalahan masa lalu.
Oleh karena itu, kita perlu terus mendorong pengembangan pendidikan sejarah sebagai aset bangsa yang berharga. Dengan memanfaatkan potensi pendidikan sejarah secara maksimal, kita dapat membentuk generasi muda yang memiliki rasa kebanggaan akan sejarah dan budaya bangsa, serta siap menghadapi tantangan masa depan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Bung Karno, “Sejarah adalah guru terbaik bagi kita. Dari sejarah, kita dapat belajar untuk tidak mengulangi kesalahan masa lalu dan memperbaiki masa depan yang lebih baik.”