Strategi Pengembangan Pendidikan Edukasi Teknologi di Sekolah saat ini menjadi topik hangat yang sedang dibahas oleh banyak pihak terkait dunia pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi yang semakin pesat dan mempengaruhi cara belajar mengajar di sekolah. Menurut Prof. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendidikan harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar siswa-siswa dapat siap menghadapi tantangan di masa depan.”
Salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan pendidikan edukasi teknologi di sekolah adalah dengan melakukan pelatihan bagi guru-guru dalam mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Menurut Dr. Ir. Ani Yahyani, seorang pakar pendidikan teknologi, “Guru perlu memiliki keterampilan dan pengetahuan tentang teknologi agar dapat mengajarkan siswa dengan metode yang menarik dan relevan dengan perkembangan zaman.”
Selain itu, penggunaan perangkat teknologi seperti komputer, tablet, dan internet juga dapat menjadi sarana pendukung dalam proses pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi, diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran dan mengembangkan kreativitas mereka. Menurut John Dewey, seorang filsuf pendidikan, “Pendidikan tidak hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif.”
Namun, dalam mengembangkan edukasi teknologi di sekolah, kita juga perlu memperhatikan dampak negatif yang mungkin timbul. Menurut Dr. Maria Montessori, seorang ahli pendidikan anak, “Paparan yang berlebihan terhadap teknologi dapat mengganggu perkembangan sosial dan emosional siswa.” Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan dan pembatasan dalam penggunaan teknologi di lingkungan sekolah.
Dengan menerapkan strategi pengembangan pendidikan edukasi teknologi di sekolah secara bijaksana, diharapkan dapat menciptakan generasi yang siap menghadapi era digital dan mampu bersaing di dunia global. Sebagaimana yang dikatakan oleh Albert Einstein, “Pendidikan adalah seni mengajarkan anak-anak untuk berpikir, bukan mengisi pikiran mereka dengan fakta.” Segera terapkan strategi ini di sekolah-sekolah kita demi masa depan pendidikan yang lebih baik.